Pusatkonveksi.com – Tahukah anda jika bisnis konveksi yang sering kalian jumpai atau mungkin yang sekarang anda tekuni merupakan bisnis yang sangat signifikan trafik nya dari mesin hingga teknologi yang di buat sekarang jauh lebih modern dari jaman dulu. Memang bisnis konveksi merupakan bisnis yang yang sangat menjanjikan pasalnya konveksi membuat pakaian yang umumnya setiap hari orang menggunakannya. Sejarah Bisnis Konveksi juga di barengi dengan semakin ketatnya persaingan dunia konveksi,ditambah ditahun 2015 telah memasuki MEA (masyarakat ekonomi asia) yang menjadikan Bisnis Konveksi tahun sekarang menjadikan tantangan sendiri. Agar kita mampu bersaing dalam MEA ayalnya kita harus tetap menciptakan karya yang original dan mengedepankan budaya lokal kita.
Sejarah Bisnis Konveksi
Konveksi Kaos diindonesia saat ini memang menempati produksi yang signifikan pasalnya kaos dalam hal kebutuhan masyarakat merupakan kebutuhan yang sangat penting. Style fashion dengan kaos yang kreatif dan gambar sablon yang berkualitas membuat kepercayaan diri semakin meningkat. Konveksi Bandung menjadikan titik ukur bagi pebisnis konveksi pasalnya tahun 2011 penjualan baju dan kaos khususnya dibandung memiliki peningkatan yang pesat. Bandung memiliki banyak distro dengan kualitas baju yang baik dan harga yang relatif murah. Distro bandung mampu bersaing dengan luar negeri karena kreatifitas dan kerja keras yang dilakukan oleh banyak pengusaha konveksi distro. salah satu keunggulan bandung juga yaitu memiliki Baju Polo dengan kualitas yang lebih bagus daripada luar negeri. Jika kalian ingin Memulai Bisnis Konveksi maka simak dulu sejarah dari konveksi berikut ini.
Bisnis konveksi adalah salah satu jenis bisnis yang cukup populer di Indonesia. Tersebar hampir di setiap daerah. Kepopuleran bisnis konveksi utamanya adalah disebabkan karena dua hal. Pertama, karena produk yang dihasilkan oleh industri konveksi, yaitu pakaian merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, maka market untuk bisnis konveksi akan selalu ada. Pangsa pasar yang jelas, membuat tidak sedikit orang yang berusaha memaksimalkan potensi dari bisnis konveksi.
Yang kedua, bisnis konveksi menjadi populer karena entry barrier untuk bisa memulai bisnis ini tidak terlalu besar. Seseorang bisa memulai sebuah bisnis konveksi dengan hanya bermodalkan dua atau tiga buah mesin jahit. Dan mesin jahit, adalah salah satu mesin produksi termurah. Tidak seperti mesin-mesin produksi di industri lainnya yang harganya bisa mencapai ratusan juta atau bahkan milyaran rupiah, seseorang bisa membeli mesin jahit hanya dengan harga ratusan ribu rupiah saja. Seseorang bisa memulai berbisnis konveksi dari garasi rumahnya yang luasnya hanya beberapa meter persegi saja, tidak perlu membuat pabrik yang luasnya ratusan atau ribuan meter persegi. Karena entry barrier yang tidak terlalu besar inilah tidak sedikit orang yang berani mencoba berbisnis konveksi.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang bisnis konveksi, mari kita mengidentifikasi dan mendefinisikan terlebih dahulu tentang bagaimana dan apa sebetulnya bisnis konveksi itu. Kalau anda membaca literatur-literatur bisnis, maka anda TIDAK akan menemukan sebuah bisnis bernama “bisnis konveksi”. Secara teori, tidak ada yang namanya bisnis konveksi. Tapi di Indonesia, “bisnis konveksi” eksis.
Dalam sebuah proses manufaktur garment, terdapat suatu proses di mana kain (barang setengah jadi) diubah menjadi pakaian siap pakai. Proses mengubah material setengah jadi menjadi pakaian terdiri dari 3 bagian besar, yaitu proses memotong (Cutting) sesuai dengan pola pakaian, proses menjahit (Making), dan proses merapikan (Trimming)– memasang kancing, memberikan bordir, dsb. Dalam industri konveksi, proses inilah yang dikerjakan. Populernya, orang menyingkatnya menjadi CMT alias Cut, Make, and Trim. Lalu apa yang membedakan bisnis “konveksi” dan bisnis “garment”? Apakah dari skala produksinya? Luas wilayah produksinya? Orientasi penjualannya? Atau alasan lainnya?
Dilihat dari proses produksi, ada sedikit perbedaan antara bisnis “garment” dengan bisnis “konveksi”. Di pabrik garment, proses produksi dilakukan berdasarkan jenis proses. Misalnya, ketika sedang proses menjahit (membuat) kerah baju, maka satu pabrik (seluruh pekerja) akan membuat kerah. Kemudian, ketika proses memasuki tahapan menyambung lengan dengan body baju, maka seluruh pekerja akan menjalankan proses tersebut. Demikian seterusnya.Sedangkan di pabrik konveksi, proses produksi dilakukan secara keseluruhan oleh tiap-tiap operator jahit. Satu orang operator akan menjahit satu baju mulai dari menjahit kerah, lengan, dan seterusnya sampai menjadi satu pakaian utuh. Baru setelah menjadi satu pakaian utuh, mereka menjahit potongan kain berikutnya menjadi satu pakaian utuh lainnya.
Pesanan-pesanan seperti ini, kemudian disubkontrakkan atau “dikonveksikan” kepada pemanufaktur-pemanufaktur kecil. Pemanufaktur-pemanufaktur kecil ini kemudian dibina oleh pabrik garment. Pabrik garment memberikan pembinaan mulai dari cara memotong yang benar, melakukan proses QC sesuai dengan standard mereka, dst. Pemanufaktur-pemanufaktur kecil inilah yang kemudian disebut sebagai “konveksi”. Dari sinilah awal mula lahirnya “bisnis konveksi” di Indonesia.
Sejarah Bisnis Konveksi
Jika kalian ingin memulai Bisnis Kaos harusnya kalian dapat memilah bahan dan kualitas sablon terlebih dahulu. Bisnis ini bisa menjadi Bisnis Sampingan kalian jika kalian menjadi reseller atau dropshiper dari bisnis ini. Konveksi kami memberikan pelayanan dan pengajaran kepada setiap siapa yang ingin belajar dan memulai bisnis konveksi. Kalian juga bisa menjadikan reseller kami dengan menawarkan pembuatan pakaian dengan produksi oleh kami. Jangan sampai waktu kalian terbuang percuma. Terimakasih telah membaca artikel kami untuk kebutuhan kaluian silahkan kunjungi website kami dan jika ada pertanyaan silahkan jangan sungkan untuk mengajukan pertanyaan kalian semua.